Penghapusan 3 In 1 Tuntaskan Masalah Eksploitasi Anak
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hari ini secara resmi melakukan ujicoba penghapusan 3 in 1. Walau bukan solusi menuntaskan kemacetan diharapkan kasus eksploitasi anak bisa dihilangkan dengan cara tersebut.
Pemberlakuan 3 in 1 macet, saat uji coba ini juga macet, kalau dulu masalahnya 2, macet dan kasus eksploitasi, kalau sekarang tinggal macetnya saja
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansah mengatakan sistem 3 in 1 sendiri memang lebih baik ditiadakan. Dengan begitu satu masalah di DKI sudah berkurang.
"Pemberlakuan 3 in 1 macet, saat uji coba ini juga macet. Kalau dulu masalahnya dua, macet dan kasus eksploitasi, kalau sekarang tinggal macetnya saja," ujarnya, Selasa (
5/4).DKI Pertimbangkan Terapkan Kebijakan Ganjil GenapMenurutnya permasalahan macet sendiri sebenarnya juga disebabkan banyaknya ruas jalan yang tidak dipergunakan dengan benar. Hal tersebut termasuk bahu jalan jadi parkiran kendaraan, angkutan berhenti seenaknya, dan beberapa masalah lainnya.
"Sementara untuk mengatasi kepadatan bus transjakarta ditambah 30 unit selama uji coba 3 in 1 diberlakukan," tandasnya.
Lebih lanjur menurutnya sebelumnya untuk koridor 1 yang biasanya beroperasi sekitar 70 bus Transjakarta sehingga saat ini menjadi 120 unit. Selain itu menurutnya bus sekolah untuk rute kampug melayu dan tanah abang juga ditambah 40 unit.